Apa Saja Yang Diperlukan dalam Upacara Siraman
Lantas, apa saja sih yang harus dipersiapkan untuk menjalankan prosesi adat Siraman ini? Dikutip dari sebuah artikel yang berjudul “Upacara Siraman dalam Rangkaian Upacara perkawinan Adat Jawa” karya Ernawati Purwaningsih, hal-hal yang perlu disiapkan untuk upacara ini diantaranya,
Air
Air yang diambil haruslah dari sumur yang bersih. Setelah disiramkan pada pengantin, harapannya mereka mendapatkan kesucian lahir dan batin layaknya air bersih tersebut.
Kembang Setaman
Kembang Setaman ini adalah perpaduan antara beberapa bunga, biasanya adalah mawar, melati, cempaka putih (kantil), dan kenanga. Keseluruhan bunga ini dimasukkan ke dalam air sehingga mengeluarkan aroma yang wangi.
Konyoh Manca Warna
Ini merupakan lulur yang terbuat dari tepung beras dan kencur, lalu dicampur dengan 5 warna, merah, kuning, hijau, biru, dan putih. Konyoh ini nantinya akan dilulurkan pada kedua pengantin.
Landha Merang
Kalau yang ini merupakan shampo yang nantinya digunakan dalam upacara Siraman. Landha merang biasanya adalah abu merang yang direndam dalam air. Merang sendiri adalah batang padi kering yang tidak ada sekam dan daunnya.
Santan Kanil
Ini merupakan santan pekat yang digunakan untuk menghitamkan rambut
Banyu Asem
Banyu asem ini digunakan layaknya kondisioner
Dua Kelapa Tua
Kelapa ini keduanya diikat menjadi satu dengan sabut kelapa, lalu dimasukkan air yang telah diberi kembang setaman
Slemek Lungguh
Ini merupakan alas yang nantinya digunakan, biasanya dari tikar pandan dengan ukuran 1 meter perseg, kain mori satu lembar, dan jarik satu lembar. Lalu, biasanya juga digunakan beberapa daun yang terdiri dari daun kluwih, kara, dadap srep, dan alang-alang. Dedaunan ini nantinya akan diletakkan di bawah tikar.
Jarik atau Kain Empat Warna
Kain yang dimaksud adalah bango tulak yuyu sekandhang, pulo wati, dan kain lainnya yang berwarna jingga.
Kain Mori Satu Lembar
Kain ini diperlukkan kira-kira dua meter, serta kain batik sebelum memakai mori
Kain Grombol dan Nagasari
Jika tidak menemukan kain ini, boleh juga diganti dengan motif lain seperti sidomukti, sidoasih, sidoluhur, semen rama, atau semen raja
Kendhi
Kendhi ini nantinya berisikan air putih yang digunakan untuk menandai berakhirnya Upacara Siraman
Sesaji Siraman
ada juga beberapa sesaji siraman yang harus dipersiapkan diantaranya yaitu,
- Tumbeng Robyong (nasi putih yang dibentuk kerucut dan dihias dengan sayuran mentah).
- Tumpeng Gundhul (Melambangkan payudara ibu, yang diharapkan agar sang anak pertama kali hidup dengan air susu ibu)
- Dhahar anyep-anyepan
- Pisang raja salirang
- Pisang pulut salirang genap
- Pala gumantung
- pala Kependhem
- Pala Kesimpar
- Empluk-empluk yang telah diberi bumbu dapur lengkap
- Telur ayam kampung 1 butir
- Kelapa yang sudah dikupas kulitnya
- Gula jawa setangkep
- Cuplak ajug-ajug (untuk obor)
- Kembang telon
- Jenang werna pitu
- Jadah
- Jenang Dodol
- Wajik
- kacang Cina
- Ayam Jago Seekor
- Jajanan pasar
Pelaksanaan Upacara Siraman
Nah, kalau semua bahan di atas sudah siap, apalagi yang harus dilakukan? Untuk Upacara Siraman ini, terdapat 6 tahapan yang harus dilalui yaitu,
1. Penyiapan Air
Tempat penyimpanan air oada Siraman ini disebut pengaron. Pengaron ini lalu dimasukkan air, kembang setaman, dan dua buah kelapa yang telah diikat
2. Kedua Calon Menuju Tempat Upacara Siraman
Setelah pakaian khusus Siraman ini digunakkan, kedua mempelai dijemput oleh masing-masing orang tuanya dari kamar pengantin. Para penganten, bersama orang tuanya, yang didampingi juga oleh pinisepuh yang membawa jarik grompol satu lembar, nagasari satu lembar, handuk, dan padupaan atau kerap disebut Ubarampe lalu pergi ke tempat Siraman.
3. Prosesi Siraman
Sebelum badan pengantin diguyur, doa mula-mula dipanjatkan terlebih dahulu. Lalu guyuran dilakukan secara berurutan dari mulai bapak, ibu, dan para sepuh.
4. Akhir Upacara Siraman
Sesepuh, atau juru rias yang ditunjuk lalu mengeramasi pengantin menggunakan landha merang, santan kanil, dan banyu asem. Lalu, para pengantinpun diluluri dengan konyoh. Setelah itu, kemudian disiram kembali sampai bersih.
5. Pengucuran dan Penghancuran Kendhi
Setelah pengguyuran beres dilaksanakan, para calon pengantin kemudian melantunkan doa. Setelah itu, juru rias mengucurkan kendhi untuk berkumur sebanyak tiga kali atau melakukan gerakan wudhu.
Selanjutnya, juru rias mengguyurkan air kendhi ke kepala calon pengantin sebanyak tiga kali serta membersihkan muka, telinga, leher, tangan, dan kaki sejumlah tiga kali. Setelah air kendhi habis, juru rias akan memecahkan kendhi tersebut dihadapan kedua orang tua calon pengantin.
6. Pengantin Kembali ke Kamar pengantin
Kedua Calon kemudian dibawa kembali oleh kedua orang tuanya ke kamar pengantin dengan cara digandeng.
Kebayangkan khidmatnya seperti apa pernikahan yang dihiasi oleh upacara adat ini? Nah, buat kalian yang akan menggelar pernikahan, percayakan aja deh urusan dokumentasinya ke VML Projects, dijamin pernikahan kalian akan terdokumentasikan dengan sangat indah. Langsung aja konsultasiin kebutuhan dokumentasinya mau seperti apa di sini.